Intent vs Audience — Dua Senjata Wajib Marketing B2B
Di tahun 2025, marketer B2B tidak lagi dihadapkan pada dilema memilih antara Google Ads atau LinkedIn Ads. Strategi Expertise yang dominan adalah Integrasi Hybrid, yang memanfaatkan kekuatan utama masing-masing: Google Ads unggul dalam menangkap Intensi saat pembelian, sementara LinkedIn Ads tak tertandingi dalam menjangkau Audiens decision-maker yang spesifik.
Memahami DNA kedua platform ini adalah kunci untuk mengalokasikan budget secara data-driven dan memaksimalkan ROI Pipeline Anda.
1. Perbandingan DNA Platform: Intent vs Job Title (Expertise)
| Aspek | Google Ads (Intent-Based) | LinkedIn Ads (Audience-Based) | Sinyal Expertise B2B |
| Kekuatan Utama | Menangkap Search Intent (Prospek aktif mencari solusi). | Menargetkan Job Title & Company Size (Prospek pasif/belum riset). | Google unggul di BOFU (Bottom Funnel), LinkedIn unggul di TOFU/MOFU. |
| Waktu Konversi | Cepat (Lead cenderung urgent). | Panjang (Lead Nurturing dibutuhkan). | LinkedIn Leads butuh nurturing lebih intensif. |
| Lead Quality | Baik (Intent tinggi), tetapi Conversion Rate lebih rendah (45–55% Decision Maker). | Sangat Tinggi (70–85% Decision Maker dijamin akurat). | LinkedIn memberikan Leads yang lebih berkualitas (high-value). |
2. Perbandingan Biaya & ROI B2B (Data Indonesia 2025)
Biaya iklan B2B di Indonesia terus meningkat di kedua platform, tetapi LinkedIn secara konsisten lebih mahal per klik dan impression.
| Metrik Biaya | Google Ads (Search) | LinkedIn Ads (Sponsored Content) | Interpretasi Expert ROI |
| Rata-rata CPC | Rp 10.000 – Rp 25.000 | Rp 25.000 – Rp 55.000 | LinkedIn 2–3x lebih mahal, menuntut lead quality yang jauh lebih tinggi untuk membenarkan biayanya. |
| Rata-rata CPM | Rp 60.000 – Rp 120.000 | Rp 180.000 – Rp 350.000 | LinkedIn adalah platform yang mahal untuk Brand Awareness volume tinggi. |
| Estimasi Lead Cost | Rp 120.000 – Rp 400.000 | Rp 350.000 – Rp 1.000.000 | Google Ads lebih efisien untuk volume leads cepat, tetapi Lead Quality LinkedIn bisa menjustifikasi cost ini jika deal size besar. |
Sinyal Authority: Jika nilai kontrak B2B Anda >Rp 50 Juta, Cost LinkedIn yang mahal akan sebanding karena tingginya persentase decision-maker yang masuk ke funnel Anda.
3. Strategi Hybrid Expert: Mengintegrasikan Kedua Funnel
Strategi Expert B2B yang unggul di 2025 adalah Hybrid Performance Marketing yang menggabungkan Intent Google dan Audience LinkedIn.
| Tahap Funnel | Platform Dominan | Tujuan Expertise | Sinergi Antar Channel |
| Awareness (TOFU) | LinkedIn Ads | Menyasar C-Level dengan content edukatif (video/post). | Retargeting LinkedIn visitor di Google Display. |
| Consideration (MOFU) | Google Display Ads / YouTube | Nurturing leads LinkedIn dengan case study yang menarik. | Gunakan LinkedIn Lead Gen Form dan masukkan email ke Google Customer Match. |
| Conversion (BOFU) | Google Search Ads | Menangkap intent transaksi (misalnya: “harga jasa X”). | Retargeting website visitor dari Google Search di LinkedIn dengan final offer. |
Fitur Expert yang Wajib Digunakan:
- LinkedIn Matched Audiences: Upload list email leads Anda ke LinkedIn untuk retargeting atau lookalike audience profesional.
- Google Customer Match: Upload list audiens LinkedIn yang Anda dapatkan untuk retargeting di Google Search/Display/YouTube.
4. Studi Kasus Trust: Efisiensi Hybrid B2B
Sebuah perusahaan SaaS yang fokus pada solusi corporate training mengalami CPL (Cost Per Lead) tinggi di Google Ads.
| Pendekatan Agency | Andev Digital (Hybrid Strategy) |
| Tujuan LinkedIn | Menghasilkan Top-of-Funnel Leads (HR Manager) melalui Webinar Ads. |
| Tujuan Google Ads | Menangkap Keyword Transaksional (misal: “Vendor Corporate Training“). |
| Sinergi Kunci | Retargeting Email Leads Webinar LinkedIn di Google Display dengan penawaran Free Audit. |
| Hasil Total (6 Bulan) | Total ROI Naik 3.7x dengan Peningkatan Lead Quality 25%, karena leads yang datang dari Google Search sudah terekspos dengan brand via LinkedIn. |
✅ Kesimpulan:
Perdebatan Google Ads vs LinkedIn Ads di ranah B2B sudah berakhir. Pemenangnya adalah strategi Expert Hybrid yang memanfaatkan keunggulan unik masing-masing platform.
- Pilih LinkedIn Ads: Jika Anda memiliki nilai kontrak besar dan perlu precision targeting pada Job Title.
- Pilih Google Ads: Jika Anda ingin volume leads tinggi dengan intent pencarian yang kuat dan budget yang lebih efisien.
Untuk mencapai ROAS Pipeline Maksimal, integrasikan data dan gunakan LinkedIn untuk menjaring decision-maker di awal, dan Google Ads untuk conversion yang cepat di akhir funnel.
Optimalkan Budget Ads B2B Anda! Dapatkan Audit Hybrid Ads B2B Gratis dari Expert kami. Kami akan menyusun Funnel Strategy yang mengintegrasikan Google Ads dan LinkedIn Ads Anda untuk ROI yang terukur.